"Pengaruh Pemberian Aromaterapi terhadap Nyeri Haid"
Nyeri haid (dismenore) merupakan keluhan
yang sering dialami perempuan pada saat menstruasi yang bervariasi dari satu
wanita ke wanita lain baik fisik dan psikologis, frekuensi dan tingkat
keparahannya.3,5 Nyeri menstruasi bukanlah
sebuah penyakit, tetapi merupakan masalah yang secara berkala membuat wanita
tidak nyaman selama siklus menstruasi seperti tidak enak di perut bagian bawah,
nyeri pada daerah panggul, dan biasanya juga disertai mual, pusing bahkan
pingsan. Situasi ini dapat memengaruhi aktivitas harian wanita, kinerja
akademik, dan produktivitas.4,5 Untuk meredakan nyeri menstruasi
ini, sebagian perempuan mengatasinya dengan cara alternatif seperti minum jamu,
mengonsumsi obat-obatan namun sering kali dengan mengonsumsi obat-obatan akan
mengalami ketergantungan.3,5
Oleh karena itu, alternatif lain yang lebih aman untuk meredakan nyeri
menstruasi dapat dilakukan dengan aromaterapi. Penggunaan aromaterapi sebagai
salah satu terapi memiliki manfaat membantu relaksasi dan mengurangi nyeri
sehingga dapat menolong klien yang mengalami dismenore,
Aromaterapi adalah metode
terapi yang diberikan menggunakan minyak essensial untuk meningkatkan kesehatan
fisik, emosi dan spiritual. Efek yang diberikan ialah aromaterapi dapat
menurunkan nyeri dan kecemasan. Salah satu minyak essensial atau minyak astiri
yang memberikan efek tersebut ialah lavender. (Solehati & Kosasih, 2015).3
Sebagai pengobatan, aromaterapi memberikan effleurage (teknik pemijatan berupa usapan lembut,
lambat dan panjang atau tidak putus-putus) perut dengan lavender, clary sage (minyak atsiri atau
minyak esensial) dan sebagai minyak aroma.2
Untuk mengetahui pengaruh
relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea,
dilakukan penelitian dengan melibatkan tinjauan sistematis dan meta-analisis.
Penelitian ini untuk mengidentifikasi efek aromaterapi pada nyeri haid melalui
tinjauan sistematis literatur yang relevan dari Korea dan luar negeri dan
meta-analisis data dari penelitian yang memenuhi kriteria inklusi kami.4
Hasil dari penelitian didapatkan ada pengaruh
pemberian aromaterapi terhadap penurunan nyeri haid (dismenore).1 Penelitian
menunjukkan bahwa aromaterapi efektif dalam mengurangi nyeri haid. Terutama,
minyak atsiri yang paling banyak digunakan adalah lavender, dan efektif ketika
lavender digunakan sendiri atau dicampur. Juga, waktu aplikasi aromaterapi
efektif ketika digunakan selama 1-2 hari setelah menstruasi, dan itu tidak
efektif selama lebih dari 3 hari.4 Ditentukan bahwa ada perbedaan
yang signifikan secara statistik antara kelompok dalam hal skala PMS dan
sub-dimensi kecemasan, efek depresi, kegugupan, nyeri, kembung, depresi. Selain
itu, aromaterapi salah satunya minyak lavender yang diberikan secara inhalasi
efektif dan meringankan pada premenstrual syndrome seperti kecemasan, efek
depresi, kelelahan, gugup, sakit, bengkak, pikiran depresi. Diasumsikan dalam
penelitian ini bahwa bahan aktif dalam minyak lavender, yang masuk ke dalam
tubuh melalui penghirupan dan masuk ke sirkulasi dalam rentang waktu singkat,
memperlihatkan sifat analgesik, sedatif, miorelaksan dan meringankan gejala
PMS.5
Dapat disimpulkan, aromaterapi adalah intervensi yang
efektif untuk mengurangi dismenore. Terdapat beberapa aromaterapi yang
direkomendasikan atau dikhususkan yaitu aromaterapi dengan lavender, calry
sage, dan rose. Temuan ini menunjukkan bahwa aromaterapi bisa efektif untuk
mengurangi kram menstruasi dan dismenore. Jadi, aromaterapi dapat diterapkan
pada wanita yang menderita kram menstruasi, dismenore secara berkala sebagai
intervensi keperawatan. 2
Sumber:
1. Firdaus S,
Astuti LAP. “Pengaruh Pemberian
Aromaterapi terhadap Nyeri Haid (Dismenore)” pada mahasiswa s1
keperawatan angkatan ix stikes muhammadiyah Banjarmasin. Jur CK. Februari 2016;
2. Han SH, Ro YJ, Hur MH. Effects of Aromatherapy on
Menstrual Cramps and Dysmenorrhea in College Student Woman: A Blind Randomized
Clinical Trial. Jur KAAN.
September 2001; 13(3):420-430.
3. Megawati
IR., Muhidin, Mulyati SB. Pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap
perubahan intensitas dismenorea. Jur Kep.
4.Song JA, Lee MK, Min E, Kim ME, Fike G,
Hur MH. Effects
of aromatherapy on dysmenorrhea: A systematic review and meta-analysis. Int J
Nurs Stud. Agustus 2018;84:1-11.
5. Uzunçakmak
T, Alkaya SA. Effect of aromatherapy on coping with premenstrual syndrome: A
randomized controlled trial. Jur E. Februari 2018; 36: 63-67.doi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar